PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebagai kontraktor utama dalam pembangunan Gedung Rusun Dosen Politeknik Pekerjaan Umum (PU), turut meresmikan gedung penunjang pendidikan terbaru pada Sabtu (11/01). Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Diana Kusumastuti, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson serta jajaran Kementerian PU dan Politeknik PU.
Gedung rusun ini terletak di Kota Semarang dengan luas lahan 17.925 m². Total luas bangunan yang dibangun adalah 8.744 m² dan terdiri dari 9 lantai dengan total 95 unit berbagai tipe. Unit tipe 36 terletak di lantai 2-8, tipe 48 terletak di lantai 1-8, tipe 60 terletak di lantai 9, tipe 72 terletak di lantai 9, dan tipe 100 juga terletak di lantai 9. Pada lantai 9 terdapat ruang bersama dan lounge. Rusun ini juga dilengkapi fasilitas playground, jogging track, parkir, minimarket, mushola, dan area serba guna. ADHI melalui Departemen Gedung membangun Gedung Rusun Dosen Politeknik PU ini meliputi ground water tank, sewage treatment plant, rumah genset, laboratorium sanitasi, gardu PLN, lansekap, serta workshop persampahan dan sanitasi.
Gedung ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian dosen dan tenaga administrasi Politeknik PU, guna meningkatkan kinerja dalam kegiatan pembelajaran, sejalan dengan komitmen pengembangan SDM unggul di Politeknik PU. AHY menyatakan bahwa jumlah dosen akan bertambah untuk menghuni rusun tersebut seiring dengan pembukaan tiga jurusan baru di tahun ini. Menurutnya, bangunan rusun dosen Politeknik PU ini bukan hanya megah secara tampilan tetapi juga mengusung konsep bangunan hijau dan ramah lingkungan.
Sebelumnya, ADHI juga turut membangun Rusun Mahasiswa dan Gedung Workshop Politeknik PU yang telah diresmikan dan digunakan. Peresmian Rusun Dosen Politeknik PU ini merupakan wujud nyata dukungan ADHI dalam mewujudkan infrastruktur pendidikan yang maju di Indonesia. ADHI sebagai kontraktor BUMN di Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan dan pembangunan berkelanjutan. ADHI juga memiliki portofolio pembangunan gedung fasilitas pendidikan lainnya, seperti FIA Universitas Indonesia dan UIN Sunan Ampel (UINSA).
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memiliki kode ticker saham ADHI, merupakan salah satu BUMN yang utamanya bergerak di bidang konstruksi. ADHI merupakan BUMN konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Maret 2004, sehingga sejak saat itu 36% saham ADHI dimiliki oleh masyarakat luas.
Selain bisnis konstruksi dan engineering, ADHI memiliki tiga bisnis lain, yaitu properti & hospitality, manufaktur, dan investasi & konsesi. Sejalan dengan hal ini, ADHI menciptakan tagline Beyond Construction yang menegaskan bahwa ADHI tidak hanya memberikan jasa konstruksi, tetapi juga jasa lain yang manfaatnya dapat dirasakan secara terus-menerus, baik bagi lingkungan, sosial, maupun bisnis perusahaan. ADHI berpartisipasi dalam berbagai Proyek Strategis Nasional, seperti Pembangunan Trans Jawa untuk Tol Cisumdawu, Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, hingga Tol Probolinggo-Banyuwangi, serta Pembangunan Trans Sumatera untuk Tol Sigli-Banda Aceh hingga Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung serta Jalan Lintas Timur Sumatera.
ADHI turut berperan dalam pembangunan infrastruktur IKN Nusantara melalui pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Kariangau-Karangjoang Seksi 3A, hingga Jembatan Pulau Balang dan Intake Sepaku. ADHI juga berhasil membuktikan diri sebagai champion of railway melalui beberapa proyek kereta, seperti LRT Jabodebek, MRT Jakarta Fase 2A, hingga proyek regional di Manila, Filipina, untuk North-South Commuter Railways. ADHI kini tengah menjadi pelopor konstruksi berbasis lingkungan dengan menjadi kontraktor pelaksana Pengolahan Sampah Terbesar di Indonesia, RDF Bantargebang, dan mengembangkan pengelolaan lingkungan, FPLT Kawasan Industri di Medan.