PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) baru-baru ini dianugerahi predikat Badan Publik Informatif dalam kategori BUMN pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat. Penghargaan ini diserahkan oleh Komisioner KIP, Handoko Agung Saputro, kepada Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, pada acara yang digelar di Mövenpick Hotel, Jakarta, pada Selasa (17/12/2024). Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen ADHI dalam menerapkan prinsip transparansi dan keterbukaan informasi publik.

ADHI berhasil meraih predikat Informatif setelah memperoleh skor 95,70 dalam evaluasi yang dilakukan sejak September lalu. Dari 65 perusahaan BUMN yang mengikuti evaluasi, ADHI termasuk salah satu dari 36 perusahaan yang mendapatkan predikat tersebut. Keberhasilan ini juga merupakan hasil implementasi Peraturan Komisi Informasi (Perki) RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik.

Ketua Komisi Informasi Pusat, Donny Yoesgiantoro, menyatakan bahwa sebanyak 363 badan publik berpartisipasi dalam evaluasi tersebut, yang terbagi dalam tujuh kategori, termasuk BUMN, kementerian, perguruan tinggi negeri, dan lainnya.

Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menyampaikan bahwa ADHI akan terus menjaga komitmen keterbukaan informasi, baik kepada masyarakat maupun para pemangku kepentingan. ADHI juga telah menyediakan platform online untuk mempermudah akses informasi, termasuk website dan aplikasi berbasis mobile untuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Penghargaan ini menjadi motivasi bagi ADHI untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan informasi publik serta memastikan akses yang setara untuk seluruh masyarakat. Sebagai badan publik yang bergerak di sektor konstruksi, ADHI berupaya memberikan informasi yang akurat dan berguna yang dapat diakses oleh publik.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang terdaftar dengan kode ticker ADHI di Bursa Efek Indonesia, adalah perusahaan konstruksi BUMN pertama yang terdaftar di bursa pada Maret 2004. Sebagian besar saham ADHI (36%) dimiliki oleh publik. Selain di sektor konstruksi, ADHI juga beroperasi di bidang properti, hospitality, manufaktur, serta investasi dan konsesi.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, ADHI terlibat dalam berbagai proyek strategis, seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta proyek infrastruktur di IKN Nusantara. ADHI juga berperan aktif dalam proyek transportasi kereta api, termasuk LRT Jabodebek, MRT Jakarta Fase 2A, dan proyek kereta di Manila, Filipina. ADHI juga memimpin sektor konstruksi berbasis lingkungan dengan menjadi kontraktor utama pengolahan sampah di RDF Bantargebang dan pengelolaan lingkungan di Kawasan Industri Medan.