Menhub Dudy Tinjau Kerja Keras ASDP dalam Persiapan Puncak Arus Balik Nataru di Pelabuhan Ketapang

Kamis, 16 Januari 2025 | 20:37:41 WIB

Ketapang – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan inspeksi di Pelabuhan Ketapang untuk memastikan kesiapan infrastruktur menghadapi lonjakan arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 pada Selasa (31/12). Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, juga hadir untuk memastikan keselamatan dan kesiapan infrastruktur di pelabuhan dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada rute penyeberangan Jawa-Bali selama liburan.

“Bali adalah salah satu destinasi favorit saat libur Natal dan Tahun Baru. Kami telah mempersiapkan antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan penumpang, terutama menjelang malam tahun baru. Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan operasional di Pelabuhan Ketapang, termasuk kondisi kapal dan kesiapan kru, telah memenuhi standar keselamatan yang ketat,” ujar Menhub Dudy.

Menhub juga memastikan koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran arus balik serta persiapan Angkutan Lebaran (Angleb) 2025. “Persiapan Angleb harus dimulai sejak dini, terutama dengan jarak yang dekat antara libur Nyepi dan Lebaran tahun depan. Koordinasi dan kolaborasi yang intens dengan semua pihak sangat penting,” tambah Menhub Dudy.

ASDP telah meningkatkan kapasitas layanan di Pelabuhan Ketapang untuk menghadapi arus balik Nataru. Kapasitas parkir pelabuhan sekarang dapat menampung hingga 1.670 kendaraan kecil, sementara kapasitas kapal meningkat menjadi 15.215 kendaraan kecil, dibandingkan dengan 12.885 kendaraan pada Angkutan Nataru 2023.

Untuk mendukung kelancaran operasional, jumlah CCTV di Pelabuhan Ketapang bertambah menjadi 110 unit, dan di Pelabuhan Gilimanuk menjadi 87 unit. Kedua pelabuhan juga dilengkapi ruang monitoring terintegrasi dengan dashboard cuaca BMKG untuk memudahkan pengawasan secara real-time di Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar.

ASDP bersama para pemangku kepentingan menerapkan sistem penundaan untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan. Buffer zone disiapkan di titik-titik strategis, seperti Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan di Ketapang, serta UPPKB Cekik dan Terminal Bus Gilimanuk di Bali. Di lokasi ini, pengguna jasa juga diberikan sosialisasi mengenai platform tiket online Ferizy.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa 84% pengguna jasa tiba tepat waktu di Pelabuhan Ketapang dengan tiket Ferizy selama periode Angkutan Nataru 2024/2025. “Kampanye kami mengenai pembelian tiket H-1 dan kedatangan tepat waktu di pelabuhan memberikan hasil positif. Ini menunjukkan komitmen ASDP dalam memberikan layanan terbaik,” ujar Shelvy.

Pada periode Nataru 2024/2025 (H-7 hingga H+5), Pelabuhan Ketapang mencatat rata-rata harian 26.533 penumpang dan 6.505 kendaraan. Angka ini mencerminkan peningkatan aktivitas yang berhasil dikelola berkat koordinasi yang baik dan kesiapan yang matang.

ASDP terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan, inovasi, serta memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jasa selama lonjakan arus penumpang.

Berdasarkan data Posko Gilimanuk untuk periode 30 Desember 2024 hingga pukul 23.59 WIB (H+5), tercatat 30 unit kapal beroperasi. Total penumpang yang menyeberang mencapai 64.882 orang, turun 7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 69.494 orang. Sedangkan jumlah kendaraan yang menyeberang tercatat 17.019 unit, turun 12% dibandingkan tahun lalu sebanyak 19.349 unit.

Dari H-7 hingga H+5, total penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa tercatat 336.871 orang, turun 8% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 364.927 orang. Total kendaraan tercatat 89.136 unit, turun 7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 95.991 unit.

Sementara itu, berdasarkan data Posko Ketapang selama periode 30 Desember 2024 hingga pukul 23.59 WIB (H+5), tercatat 30 unit kapal beroperasi. Total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali mencapai 25.333 orang, turun 1% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 25.548 orang. Jumlah kendaraan tercatat 5.555 unit, turun 5% dibandingkan tahun lalu yang tercatat 5.864 unit.

Dari H-7 hingga H+5, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali tercatat 345.516 orang, turun 11% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 389.710 orang. Total kendaraan tercatat 83.918 unit, turun 10% dibandingkan tahun lalu yang tercatat 92.852 unit.

Terkini