Jakarta – Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan literasi keuangan di Indonesia melalui berbagai program edukasi yang ditujukan kepada pelajar, sebagai bagian dari komitmennya mendukung kebijakan pemerintah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan kepada lebih dari 88.899 pelajar, termasuk yang berada di Sekolah Luar Biasa (SLB), sepanjang tahun 2024.
Selain itu, sekitar 32.000 pelajar juga memperoleh manfaat dari Program Indonesia Pintar (PIP). Bank Mandiri mendukung program nasional, yakni Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan, untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar, dengan target inklusi keuangan Indonesia mencapai 87 persen pada akhir 2024.
Evi Dempowati, SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri, menyatakan bahwa Program KEJAR bertujuan untuk mengedukasi pelajar agar mereka terbiasa menabung dan mengelola keuangan sejak dini. “Dengan mengenalkan pentingnya pengelolaan keuangan dari usia muda, kami berharap dapat menciptakan generasi yang lebih bijaksana dalam hal keuangan,” ujar Evi.
Sebagai bagian dari program tersebut, Bank Mandiri juga memperkenalkan produk tabungan khusus untuk pelajar, yaitu Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Tabungan ini dapat diakses di cabang Bank Mandiri atau melalui sekolah, dengan setoran awal yang terjangkau hanya Rp5.000 dan setoran lanjutan mulai Rp1.000.
Melalui berbagai program ini, Bank Mandiri berhasil menggaet lebih dari 204.918 pelajar baru menjadi nasabah pada akhir November 2024, dengan 159.012 rekening SimPel dibuka oleh pelajar, serta 45.906 rekening tabungan anak lainnya.
Bank Mandiri juga memberi perhatian khusus kepada pelajar dengan kebutuhan khusus. Pada Juni 2024, Bank Mandiri mengadakan edukasi keuangan di SLB Pangudi Luhur, Jakarta, bekerja sama dengan Yayasan Menembus Batas untuk memajukan ekonomi inklusif bagi pelajar difabel.
Upaya ini juga mencerminkan komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), dengan tujuan memberikan akses keuangan yang lebih luas, termasuk untuk pelajar difabel.