PLN Indonesia Power Bersama PGE untuk Menciptakan Ekosistem Energi Hijau yang Berkelanjutan

Selasa, 01 Oktober 2024 | 21:38:57 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, serta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, pada acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pengembangan energi panas bumi, mengingat Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 40% dari total potensi global, sekitar 24 ribu Mega Watt. "Energi panas bumi harus terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik secara efisien dan berkelanjutan," ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, dari total kapasitas listrik Indonesia sebesar 93 Giga Watt, 13,7 GW atau 15% berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi diharapkan dapat meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional, di mana saat ini kapasitas PLTP di Indonesia mencapai 2,6 GW, menjadikannya yang terbesar kedua di dunia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan PGE menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan potensi energi panas bumi di Indonesia. "Kerja sama ini akan menghasilkan pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW," katanya.

Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi serta mendukung pencapaian National Determined Contribution (NDC) dan program Net Zero Emission. Direktur Utama PGE Jufli Hadi menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan ekosistem untuk pengembangan energi panas bumi. "Kerja sama ini akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan bagi kedua perusahaan, Indonesia, dan dunia," ujar Jufli.

Halaman :

Terkini