Pertamina Fasilitasi Rumah Potong Unggas Raih Sertifikasi Halal untuk Meningkatkan Kualitas dan Keamanan Pangan yang Mendukung Program Swasembada Pangan Nasional

Pertamina Fasilitasi Rumah Potong Unggas Raih Sertifikasi Halal untuk Meningkatkan Kualitas dan Keamanan Pangan yang Mendukung Program Swasembada Pangan Nasional

Jakarta – PT Pertamina (Persero) memberikan pendampingan dan fasilitas bagi mitra binaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam proses sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Fokus utama sertifikasi ini adalah pelaku UMKM yang bergerak di Rumah Pemotongan Unggas (RPU), yang menyediakan bahan baku untuk produk pangan berbasis daging unggas. RPU merupakan tahap awal dari kehalalan produk, di mana UMKM yang memproduksi makanan dengan bahan baku daging unggas tidak bisa mendapatkan sertifikasi halal jika RPU mereka belum tersertifikasi halal.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa fasilitasi sertifikasi halal untuk UMKM ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan memastikan kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Selain itu, ini juga mendukung program swasembada pangan dengan memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

"Sertifikat halal menunjukkan komitmen terhadap standar kebersihan, kualitas, dan kehalalan produk yang melindungi konsumen dan memberikan produk yang berkualitas. Sertifikasi halal bagi Rumah Potong Unggas juga diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi UMKM di sektor pangan unggas," jelas Fadjar.

Dua UMKM yang bergerak di sektor Rumah Potong Unggas, yaitu Ayame Narti di Berau, Kalimantan Timur, dan Lintang Chicken di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, telah merasakan peningkatan daya saing dan penjualan setelah mendapatkan sertifikasi halal.

Rokhim, pemilik RPU "Ayame Narti," mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan Pertamina dalam proses sertifikasi halal. "Dengan sertifikat halal ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk kami, serta masyarakat tidak perlu mencari produk unggas halal di luar Kabupaten Berau," ujarnya.

Sertifikasi halal bagi RPU Ayame Narti sangat penting karena mereka merupakan RPU pertama di Kabupaten Berau yang memperoleh sertifikat halal. Ini tidak hanya menjadikan Ayame Narti pelopor dalam penyembelihan unggas halal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.

Pemilik RPU Lintang Chicken, Ninengah Sudiarti, juga mengungkapkan hal serupa. "Dengan sertifikasi halal yang difasilitasi Pertamina, usaha kami dapat mendapatkan kepercayaan lebih luas dari pelaku usaha kecil," kata Ninengah. Selain menyediakan jasa penyembelihan unggas, Lintang Chicken juga menawarkan produk ayam potong utuh, fillet ayam, ayam marinasi, dan lainnya. Sertifikasi halal ini membuat masyarakat semakin percaya terhadap produk berkualitas dan halal.

Sebanyak 20 pelaku usaha kecil di Kecamatan Rumbia menggunakan ayam potong dari Lintang Chicken sebagai bahan baku, yang kemudian diolah menjadi produk seperti ayam goreng krispi.

Pertamina, sebagai BUMN, memfasilitasi sertifikasi halal yang berdampak pada peningkatan usaha dari hulu ke hilir, mulai dari proses pemotongan hingga hilirisasi produk daging ayam. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM dan mendukung swasembada pangan.

Sebagai pemimpin di sektor transisi energi, Pertamina juga berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yang konsisten dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index